Cerpen Anjing

Suatu ketika seekor anjing ndak tau jenis apa, yang jelas menurutku itu anjing dilihat dari bentuk dan embuhlah yang penting ntu anjing dan beberapa hari ini, selalu saja wajahnya sering terlihat murung, kadang memandangi orang-orang dari yang telah memakai namanya tanpa memberi sedikitpun royalti maupun yang cuma ikut-ikutan, dan seutuhnya kini anjing itu tak bisa disebut sebagai anjing, maksudnya adalah ketika manusia memaki manusia lainya dengan sebutan 'anjing' maka aku terpikir dimana sekarang anjing yang benar benar anjing.

Sebab namanya telah dijadikan umpatan manusia, walaupun manusia manusia menamai mereka (anjing) dengan nama nama keren semisal pleki,bleki,copcop dan sebagainya, tapi pada dasarnya anjing sendiri sudah tak punya nama 'anjing', jadi dimana anjing yang masih bisa mengaku sebagai anjing?.

Jadi maksudku dalam tulisan anjing ini adalah, "apakah anjing anjing koruptor" itu pantas disebut sebagai anjing?, bahkan dalam hal kerakusan pun mereka lebih rakus daripada anjing sendiri, apalagi jika loyalitas.
Seekor anjing akan menjaga rumah tuanya jika mereka diberi makan dan disayang maka akan menjaga rumah itu dari pagi sampai siang, bahkan saat mereka istirahatpun akan segera bertindak jika ada maling atau orang asing yang masuk tanpa ijin, tanpa kecuali selain empunya rumah maka semua adalah outsider, intruder, orang asing yang patut diusir dan dicurigai.

Dan jelas sangat beda dengan anjing dalam kasanah umpatan manusia yang notabene dimaksudkan rakus dan selalu makan jatah tuan sendiri yaitu para pembayar pajak setia, orang kecil dan ketula-tula dan jika anjing dalam kasanah umpatan manusia adalah yang selalu membiarkan rumah tuanya kecurian atau malah mencuri dirumah tuanya mereka sendiri, nah dari sini apa para penjahat kelas kakap atau kelas apapun masih pantas disebut sebagai anjing?

Pemikiran anjing yang sedang murung ini hadir saat aku merasuki pemikiran seekor anjing, lalu aku merasa terasing sendirian diantara pertanyaan, bagaimana anjing bisa disebut anjing sekarang?
saat manusia satu dan manusia lainya mencemooh penjahat,koruptor,maling,pencopet,orang kurang ajar dengan sebutan anjing?
sungguh aku makin merasa terasing, bahkan dengan tulisan anjing ini sendiri.

Tiba tiba anjing itu sudah didepanku
"hai manusia, apa kabar?"
aku kaget bukan main, lha wong anjing kok bisa ngomong, lalu aku liat liat lagi ini anjing beneran nggak ya?
"kok diam aja, wong disapa kok bengong" anjing itu merepet
"ndak, ndak apa apa, kamu ini anjing ya... kok bisa ngomong?"
"aku ini anjing cuma luarnya saja"
"lah terus kamu sebenarnya apa"
anjing itu diem lama banget sambil nggaruk nggrauk tanah, lalu mendongak dan memandang aku kali lebih tajam, ngeri juga jangan jangan nih anjing, anjing ajaib. Anjing sejenis dewanya anjing?

"Aku ini dulunya memang anjing" anjing itu ngomong sambil nggaruk nggaruk tanah lebih dalam "tapi sekarang aku aja bingung siapa aku ini"
"lah sekarang kamu kan tetep anjing, kok malah jadi bingung?"
"bukan, aku sudah bukan anjing lagi loh"
"hla kalo kamu bukan anjing terus kamu ini sekarang apa, kamu kan anjing"

"kami bangsa anjing ini sudah jadi koruptor, penjahat,pencoleng, ganti,tukeran nama ama koruptor,penjahat dan sebagainya, jadi pada dasarnya ini sekarang kami bukan anjing"
aku jadi makin bingung tadi mikirin anjing yang bukan anjing aja bigung, sekarang nambah anjing itu koruptor, aduh mak
"ah jangan bego gitu dong, kamukan anjing bukan koruptor"
"ndak aku ini sekarang koruptor, jadi karena ganti nama kamu sebagai manusia yang mencomot nama kami harus bayar loyalti dong"
"ah gila loh! aku kan make nama lu!"
"ndak bisa manusia harus bayar dong, grr grrr anjing lo manusia"
hlah aku harus maki apa nih smaa nih anjing bego, ah ndak mau, "minta aja sama bapakmu!"
"ndak, ndak kami dah jadi penajhat sekarang mana bisa minta sama bapak moyang kami"
"taiiikk lu njing, pergi sana!"
anjing ntu diem, kaget matanya makin melotot aja, lalu tiba tiba nggonggong terusnya nggigit kakiku!

kutendang perutnya "sakit lho!, minggat sana!"
kaik!!, anjing terlempar semeter lalu lari tunggang langgang, aku geleng geleng kepala sendiri
"dasar anjing!, dijawab malah nggigit!"
kutu kupret!
sontolohok!
"Anjing!"

Lalu anjing itu dah ndak keliahatan lagi ndak tau sembunyi dimana, aku ngusap ngusap bekas gigitanya berdarah dikit, tapi yah cuma sedikit...
anjing sih yang nggigit bukan macan, jadi walo ajaib dan bisa ngomong tetepa aja anjing.

Kan aku pada khusunya dan manusia sebagai umumnya masak harus bayar rolalti pada anjing, aneh aneh aja ya kan?
Ya ndak?




harijogja
22aug2011

Comments