EMAK PUN TERSENYUM -sebuah cerpen-

Emak Pun Tersenyum

“ emak, Fatimah pengen kuliah”
“jangan mimpi kamu!”, sahut emak ketus, “ kita mau makan saja susah, apa lagi mau nerusin kuliah, uang darimana nduk?”
“ tapi mak?”, selaku
“ sudah kamu jangan ngayal, kamu sudah bisa lulus SMA itu sudah beruntung nduk,” tegas emak.

Aku cuma bisa terdiam mendengar kata2 emak, tak ku balas sepatah katapun. Saat ini aku tinggal sama emak dan adik bungsuku, Rahmawati. Kami sudah 3 tahun ditinggal bapak meninggal. Bapak meninggalkan akibat tabrak lari. Semenjak di tinggal bapak hidup kami serba kekurangan, cuma emak saat ini yang menjadi tulang punggung keluarga. Syukur alhamdulillah walaupun hanya sebagai buruh cuci, emak bisa menghidupi kedua anaknya.
Ditengah malam nan sunyi, ditemani suara jangkrik yang berkerik, sejenak aku berpikir bagaimana caranya aku bisa membahagiakan emak, aku terlalu sering membuat emak susah. Dan saatnya aku membalas semua jasa emak. Dan mungkin benar apa kata emak, aku bisa kuliah tapi itu hanya mimpi. Tapi apa salah jika aku tetap mempetahankan impianku menjadi seorang sarjana. Yang nantinya bisa mengangkat derajat emak.
***

Setelah 4 hari berjuang untuk menetukan perjuanganku selama 3 tahun aku sekolah. Sejenak aku memikirkan jalan hidup yang hendak ku ambil, entah kerja atau kuliah.
Pagi itu salah satu guruku mengumumkan kalo saat ini pemerintah membuka jalur pendaftaran mahasiswa secara gratis di seluruh universitas negeri di Indonesia. Sebuah berita bagus yang hendak ku sampaikan kepada emak, kali aja emak mengijinkanku untuk melanjutkan sekolah.
Sesampainya dirumah,
“ emak, ada informasi bagus mak, pemerintah saat ini membuka pendaftaran mahasiswa secara gratis, khusus untuk rakyat yang kurang mampu, mak aku pengen kuliah mak?, pinta ku
“ oalah nduk2, mana ada toh hari ini yang gratis2. Iya awalnya ngomong gratis, nanti kalo tiba2 bayar gimana?, emak gak punya biaya nduk?, tegas emak.
“ jangan khawatir mak, nanti aku kuliah trus cari kerja buat bantu emak,” aku berusaha meyakinkan emak.
“ terserah kamu lah nduk,”

Emak sepertinya kurang setuju dengan keinginanku untuk melanjutkan sekolah. Berkali2 emak memintaku untuk kerja , ikut tetanggaku kerja di salah satu pabrik di Surabaya, tapi aku menolaknya. Mungkin aku terlalu jahat sama emak, bukan maksudku untuk mengecewakan emak, tapi aku berusaha untuk membahagiakan emak, setidaknya bukan menjadi seorang buruh. Hanya itu maksudku emak, semoga emak mengerti.
Akhirnya aku putuskan untuk mengikuti seleksi ini. Ku layangkan berkas2ku beserta materai Rp.6000.- Dan ada sesuatu yang membuatku terkejut ternyata pesaingnya bukan hanya seratus dua ratus orang saja bahkan hingga beribu2 orang. Tapi ku tak kan menyerah, ku kumpulkan semua tekadku walau sempat pesimis. Dengan niat dan do’a dari emak aku yakin aku bisa.

Berhari hari, hingga berbulan bulan aku menunggu dan ternyata tak ada kabar, entah diterima atau tidak kini hanya menjadi harapan kosong. Hingga nilai UAN pun keluar, tapi tak kunjung ada kabar. Semakin emak mendesakku untuk ikut kerja bersama tetanggaku, akhirnya aku putuskan untuk menuruti pinta emak. Aku berangkat ke Surabaya dan meninggalkan emak dan adikku dirumah.
Sebulan kemudian, temen memberitahuku ternyata aku diterima. Tanpa berpikir panjang, aku segera menuju warnet terdekat dan melihat pengumumanya dengan mata dan kepalaku sendiri. Dan ternyata benar, tertulis dengan huruf besar2 yang membuat mataku enggan jemu mengalihkan pandanganku.

“ SELAMAT KEPADA SITI FATIMAH AZ-ZAHRA, ANDA DITERIMA SEBAGAI MAHASISWA S1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN AJARAN 2011/2012”

Perasaaan gembira, haru bercampur dalam tangis. Seketika aku langsung sujud syukur, dan kukabari emak dan adikku dikampung. Begitu bahagianya emak mendengar berita ini.
Kutinggalkan pekerjaan ini, dan kujalani hidupku untuk menimba ilmu dikampus. Sempat ada tawaran pekerjaan sebagai guru les. Tanpa pikir panjang kuambil tawaran itu. Dengan tekun dan ulet kujalani tugasku sebaik mungkin. Walaupun sempat ada rintangan, tapi semua kuhadapi dengan baik, semua ini demi emak.

Hingga tak terasa 4 tahun sudah kulalui, kini aku lulus menjadi seorang sarjana. Dan akhirnya aku juga lulus tes PNS, kini aku menjadi guru disalah satu sekolah. Emak yang sudah tua, ku pinta berhenti bekerja sebagai buruh cuci. Dan adikku Rahmawati, kini sedang melanjutkan kuliah, dia sangat beruntung mendapat beasiswa kuliah di Oxford University, salah satu universitas terkenal di Amerika.
Kini emakpun bahagia, begitupun aku dan adik bungsuku. Tak henti2nya kuucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas semua yang telah diberikan kepadaku, emak, dan Fatimah.
“Terima kasih ya Rabb nikmat ini akhirnya bisa membuat emak tersenyum.”
“Aku sayang emak”
***
Biodata Penulis

Nama :  Fitria Ningsih
Tempat tanggal lahir :  Malang, 11 April 1992
Alamat :  Jl. Srikandi 21 Gedog Kulon, Kec. Turen, Kab. Malang
Pendidikan :  Mahasiswa SI Jurusan Sastra Inggris Universitas Negeri
Malang
No telepon :  087759695054
Alamat Email :  upiet_snowpiet@yahoo.com

Comments

  1. nice story..menghadirkan kenangan kerinduan pada sosok ibu yang telah tiada

    ReplyDelete

Post a Comment